POTENSI TANAMAN HORTIKULTURA DI JAWA TIMUR


Peran subsektor Hortikultura di dalam perekonomian nasional bisa lebih makin diharapkan. Pasalnya Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) telah meneken Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 25 Tahun 2014 tentang Pemberian Fasilitas dan Insentif Usaha Hortikultura 12 April lalu.

PP ini menegaskan, pemerintah dan atau pemerintah daerah mengutamakan pemberian fasilitas dan insentif kepada usaha hortikultura yang merupakan: a. Usaha hortikultura mikro dan kecil; b. Usaha hortikultura yang ramah lingkungan; c. Usaha hortikultura yang mengembangkan komoditas unggulan nasional dan daerah; d. Usaha budidaya organik (menggunakan bahan alami, menjaga keseimbangan lingkungan dan siklus lainnya); dan atau e. Usaha hortikultura yang bergerak di bidang penelitian dan pengembangan (memenuhi kriteria baru, aplikatif, memberi nilai tambah, bermanfaat bagi masyarakat dan tidak bertentangan dengan nilai sosial, budaya dan lingkungan).

 
 JENIS  LOKASI  PEMANFAATAN  VOLUME
 Tanaman Hortikultura :
Buah Mangga
Tanaman mangga banyak kita jumpai di daerah Pasuruan, Probolinggo dan Situbondo.
Mangga akan diolah menjadi sirup buah mangga, dodol mangga, manisan mangga dan sale mangga atau dikonsumsi langsung. 
0,74 Juta ton/Tahun
(data berdasar buku Investment Opportunity In East Java Province - Potential & Attractiveness)
 Biji Coklat Tanaman ini banyak dijumpai di Madiun, Pacitan, Trenggalek, Ponorogo, Blitar dan Malang.  
Aneka produk dari berbahan baku biji coklat banyak dipergunakan dalam industri makanan maupun untuk kesehatan.   
32.912 ton/Tahun
(data berdasar buku Investment Opportunity In East Java Province - Potential & Attractiveness)
 Biji Kopi  Provinsi Jawa Timur sangat kaya akan potensi budi daya tanaman kopi dan didukung kondisi geografisnya. Namun, produktivitasnya masih rendah. Jawa Timur memiliki enam kawasan yang dikenal sebagai penghasil kopi sejak masa kolonial Belanda. Keenam kawasan itu adalah Ijen-Raung-Argopuro (Kabupaten Jember, Bondowoso, Banyuwangi, Situbondo), Bromo-Tengger-Semeru (Kabupaten Lumajang, Malang, Probolinggo), Kelud (Kabupaten Kediri, Blitar, dan Malang), Wilis (Kabupaten Madiun, Kediri, Trenggalek), Lawu (Kabupaten Magetan, Ngawi) serta Kawasan Pantura (Kabupaten Situbondo dan Probolinggo).  
Saat ini biji kopi tidak hanya dipergunakan untuk minuman saja melainkan juga untuk produk industri makanan dan minuman.
97,940 ton/Tahun

(data berdasar buku Investment Opportunity In East Java Province - Potential & Attractiveness)
 Tebu Jawa Timur merupakan penghasil tanaman tebu terbesar secara nasional. Diikuti oleh Lampung. Jawa Timur dan Lampung menyumbang ¾ produksi nasional.
Di Jawa Timur daerah penghasil tebu terbesar ada di kabupaten Malang, kabupaten Mojokerto, kabupaten Mojokerto serta kabupaten Jember.
 
Dari tanamanan tebu dapat diperoleh mulai dari gula, minuman sari tebu, gula merah, industri kreatif (lampion) maupun bioetanol.
285 juta ton/Tahun

(data berdasar buku Investment Opportunity In East Java Province - Potential & Attractiveness)


Sumber diolah dari : Investment Opportunity in East Java Province – Indonesia (East Java Provincial Government Investment Board