suarasurabaya.net - Warno
Harisasono Kepala Badan Penananam Modal Jawa Timur mengatakan selama semester
pertama tahun ini tercatat peningkatan realisasi investasi sebesar 11,86
persen. Peningkatan ini mencapai Rp. 68.08 triliun dari periode yang sama tahun
2012 yang hanya Rp. 60,86 triliun.
Peningkatan terutama pada
realisasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) di Jawa Timur. Selama semester
pertama 2013 PMDN mencapai Rp. 19,51 triliun. Realisasi ini lebih besar
daripada nilai Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp. 14,64 triliun.
Dengan peningkatan itu kata Warno
pertumbuhan investasi Jawa Timur untuk penanaman modal dalam negeri paling
tinggi se Indonesia.
"Jatim menduduki urutan
pertama dalam kontribusi kinerja investasi terhadap realisasi investasi
nasional di atas Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Sumatera Utara, dan DKI
Jakarta. Total realisasi PMDN Jatim memberikan kontribusi terhadap nasional
sebesar 32,2 persen," kata Warno, Sabtu (14/9/213.
Hal yang sama juga terjadi untuk
Penanaman Modal Asing (PMA). PMA di Jatim kata Warno meningkat sebesar 21,5
persen dari tahun sebelumnya 18,83 persen, dengan nilai total Rp. 14,64
triliun. "Hal ini tentu menggembirakan seiring kemudahan proses perizinan
di daerah kita," kata Warno.
Realisi investasi asing di Jawa
Timur kata Warno didominasi lima negara besar, Jepang, Singapura, Yordania,
Inggris, dan Belanda. Negara-negara besar tersebut kebanyakan masuk dalam
industri makanan-minuman, listrik-gas dan air, industri kimia dan farmasi,
logam, mesin dan elektronik.
Tahun ini Pemerintah Jawa Timur
mentargetkan pertumbuhan ekonomi mencapai 7,5 persen. Untuk mencapai target
itu, Jatim membutuhkan investasi yang tidak sedikit, Rp. 231 trilun selama
2013.
Dari nilai investasi itu, PDRB
(produk domestik regional bruto) Rp. 1134 triliun dengan rata-rata pendapatan
perkapita Rp. 31 juta atau naik dari sebelumnya Rp. 28 juta. (ran)